Jejak Sejarah Datu Kalampayan Martapura di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 31 Mei 2022

Jejak Sejarah Datu Kalampayan Martapura di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau

 


Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan) setelah selesai belajar di Makkah, beliau tidak langsung ke Banjar. Beliau singgah dulu ke beberapa daerah, seperti di Pulau Pinang, Kedah, Perak, Singapura, Pulau Penyengat, dan Betawi (Jakarta).

Sebelum ke Betawi, rombongan Datu Kalampayan singgah beberapa di pulau Penyengat kepulauan Riau. Menurut Riwayat, Datu Kalampayan sempat mengajar di masjid Pulau Penyengat, kepulauan Riau. Masjid tempat beliau mengajar sangatlah unik, karena bangunannya terbuat dari beton yang luluhnya memakai putih telur sebagai pengganti semen.

Sebagai tanda ucapan terima kasih masyarakat Pulau Penyengat, maka Sultan Riau menghadiahkan tasbih yang terbuat dari kayu akar bahar kepada Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Sekarang, tasbih itu masih ada dalam pemeliharaan dzuriyat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di daerah Dalampagar.

Setelah itu, Datu Kalampayan Kembali melanjutkan perjalanan ke Betawi (Jakarta). Di Betawi Datu Kalampayan sempat beberapa lama juga menetap sebelum ke Banjar. Beliau di Betawi sempat juga membetulkan beberapa masjid yang kiblat nya kurang tepat.

Sebagai informasi tambahan, ada juga keturunan Datuk Kalampayan yang menetap dan berkubur Pulau Penyengat. Beliau adalah Khalifah Syekh Syihabuddin bin Syekh Muahmmad Arsyad Al Banjari.

Sumber : buku "Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari" tulisan Abu Daudi, sub judul "Kembali ke Tanah Air" hal 33

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner